Home » » Feedback dalam Pembelajaran Mikro

Feedback dalam Pembelajaran Mikro

Kamis, 03 Januari 2013 | 12.06


1.  Maksud Feedback
Unsur feedback dalam pembelajaran mikro merupakan ciri penting, yang tidak terdapat dalam prosedur latihan mengajar tradisional. Dalam pembelajaran mikro hasil pencatatan observasi oleh supervisor/ pembimbing, guru pamong atau mahasiswa, dikumpulkan sebagai data untuk feedback, yaitu untuk didiskusikan, dilihat/ didengar kembali penampilan keterampilan dalam pembelajaran mikro tadi. (Roestiyah, 2008:56)
Feedback mengungkapkan kelebihan dan kekurangan praktikan dalam mengajar. Feedback dapat diberikan melalui beberapa cara, yaitu secara langsung dari dosen dan pengamat, video, kaset, dan lain-lain. Feedback memberikan kesempatan kepada praktikan untuk melakukan refleksi diri mengenai kemampuannya dalam mengajar.
2.  Pelaksanaan Feedback
Feedback dilaksanakan setelah praktik microteaching. Bila yang menjadi murid adalah teman-teman sendiri, mereka diajak mengadakan feedback. Dalam feedback diadakan diskusi, kritik, dan evaluasi dari hasil observasi. Maka fungsi diskusi disini sebagai feedback. Dari mahasiswa yang melaksanakan praktik microteaching diperlukan sikap terbuka dan adanya motivasi untuk memperbaiki. Bila menggunakan alat pencatatan/ perekam mekanis dapat diputar kembali, suara, gambarnya, kemudian dijadikan bahan diskusi dan kritik. Setelah feedback, maka dibuat persiapan lagi mengenai keterampilan yang sama, yang sudah diperbaiki dan kemudian praktik microteaching lagi.
Dalam memberikan feedback, ada beberapa saran agar pemberian feedback dapat diterima. Ketika memberikan feedback, cobalah untuk:
a.   Be specific rather than general (Jadilah spesifik daripada umum). Semakin banyak feedback yang konkret, maka akan lebih bermanfaat untuk orang yang menerima itu.
b.  Be descriptive, not evaluative (Feedback deskriptif, bukan evaluatif). Pemberian feedback tidak hanya menekankan seberapa buruk atau seberapa baik penampilan, tetapi lebih kepada pendiskripsian tentang penampilan tersebut. Selain itu, karena persepsi itu berasal dari diri sendiri, maka ada baiknya memulai feedback dengan kata-kata, "Menurut pendapat saya. . . . “  atau " Dalam pengalaman saya. . . . . .”.
c.   Describe something the person can act upon (jelaskan tindakan yang bisa dilakukan). Misal jika praktikan gugup, sehingga suaranya meninggi, mungkin bisa diberi feedback dengan berkata, "Anda mungkin bisa menarik nafas dalam-dalam untuk mengurangi ketegangan agar suaranya tidak terlihat gugup".
d.  Choose one or two things the person can concentrate on (Pilih satu atau dua orang untuk lebih fokus). Orang-orang biasanya dapat bertindak hanya atas beberapa feedback pada suatu waktu. Jika diberikan banyak saran, mereka cenderung menjadi frustrasi. Ketika memberikan feedback, fokuskan pada hal-hal yang memerlukan perbaikan.
e.   Avoid inferences about motives, intentions or feeling (hindari komentar tentang motivasi, niat dan perasaan). Untuk mengatakan, "Kau tampak sangat tidak antusias dengan pelajaran ini” untuk menunjukkan sesuatu tentang orang itu / dirinya sendiri, komentar yang lebih baik adalah, "Memvariasikan kecepatan dan volume suara Anda saat berbicara akan memberikan gaya yang lebih animasi”.
Sedangkan bila menerima umpan balik, cobalah untuk:
a.   Be open to what you are hearing (bersikap terbuka dengan apa yang anda dengar) Untuk memperbaiki diri sendiri bukanlah hal yang mudah, tetapi ini merupakan bagian penting dari proses belajar. Meskipun mungkin merasa sakit hati sebagai respons terhadap kritik, cobalah untuk tidak membiarkan perasaan itu menghalangi kita untuk dapat merasakan keuntungan dari feedback.
b.  If possible, take notes (Jika mungkin, buatlah catatan). Ketika mendengar komentar orang lain, kita dapat membuat cacatannya.
c.   Ask for specific examples, if you need to (Mintalah contoh-contoh yang spesifik, jika perlu). Jika menerima kritik yang kabur atau tidak fokus, meminta orang tersebut untuk memberi beberapa contoh spesifiknya.
d.  Judge the feedback by the person who is giving it (Nilailah feedback melalui orang yang memberinya). Anda tidak harus setuju dengan setiap komentar yang diberikan. Ambilah yang memang membutuhkan perbaikan.
3.  Manfaat Feedback
a.   Merupakan arena yang memberikan kesempatan untuk mengeluarkan pendapat/ kritik membangun dan mendiskusikan suatu masalah yang dihadapi bersama.
b.  Kesempatan mengenali diri sendiri maupun orang lain, dengan menilai diri sendiri dan orang lain.
c.   Mengetahui kelemahan sendiri dan mendorong untuk memperbaiki.
d.  Mempunyai sikap terbuka terhadap orang lain.
e.   Mengembangkan rasa percaya kepada diri sendiri.
f.   Memupuk kerjasama.
g.  Merupakan usaha bersama untuk menyempurnakan keterampilan guru.
(Roestiyah,  2008: 57)

0 komentar:

Posting Komentar