Home » » Makalah Psikologi Perkembangan Anak

Makalah Psikologi Perkembangan Anak

Rabu, 20 Juni 2012 | 07.37

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan anak penting dijadikan perhatian khusus bagi orangtua. Sebab, proses tumbuh kembang anak akan mempengaruhi kehidupan mereka pada masa mendatang.

Jika perkembangan anak luput dari perhatian orangtua (tanpa arahan dan pendampingan orangtua), maka anak akan tumbuh seadanya sesuai dengan yang hadir dan menghampiri mereka. Dan kelak, orangtua juga yang akan mengalami penyesalan yang mendalam.

Dampak negatif dari perkembangan anak yang kurang perhatian dari orang tuanya adalah anak menjadi nakal dan susah diatur. Dan dampak lain yang ditimbulkan adalah perusakan moral yang dialami anak yang kemungkinan diakibatkan dari salah bergaul dan berteman. Dan akhirnya, anak-anak inilah yang membawa dampak buruk bagi teman-temannya.

Salah satu perusakan atau penurunan moral yang dialami anak-anak pada saat ini adalah dengan melihat video yang seharusnya belum pantas ditonton pada usianya. Perilaku negatif ini juga disebabkan dari perkembangan teknologi khususnya internet. Yang akibatnya, akan menurunkan prestasi belajar anak disekolah.

Dalam kesempatan ini penulis akan mengamati tentang perilaku anak dengan menggunakan metode wawancara pada sekumpulan anak yang ada didaerah rumah tinggal penulis.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang akan penulis sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah tahapan-tahapan perkembangan seorang anak?

2. Bagaimanakah aspek-aspek yang dapat perkembangan anak?

3. Apa sajakah yang sering dilakukan oleh sekumpulan anak laki-laki usia 12-15 tahun?

4. Apakah yang menjadikan anak-anak sekarang senang dengan internet?

C. TUJUAN PEMBUATAN

Adapun tujuan utama pembuatan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas akhir dari mata kuliah Psikologi Perkembangan yang diampu oleh Bpk ........... Selain itu penulis juga ingin mengetahui Bagaimana Kehidupan Anak-anak sekarang dengan Bertambah Pesatnya Teknologi dan Informasi yang ada.

D. METODE PENELITIAN

Adapun metode yang penulis gunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah dengan cara wawancara. Berikut daftar pertanyaan yang penulis gunakan?

  1. Kapan biasanya kalian kalian kumpul-kumpul?
  2. Apa yang biasanya kalian lakukan jika nongkrong/ kumpul-kumpul?
  3. Apa yang biasanya menjadi bahan pembicaraan kalian saat kumpul-kumpul?
  4. Apa ada yang tidak tahu dengan internet?
  5. Apa kalian sering ngenet?
  6. Berapa kali dalam seminggu kalian ngenet?
  7. Apa sih serunya ngenet?
  8. Apa yang biasanya kalian buka saat ngenet?
  9. Apa yang menyebabkan kalian tidak bosan dengan internet?

E. OBJEK PENELITIAN

Objek penelitian yang penulis gunakan pada pengamatan ini yaitu perkembangan tingkah laku pada sekumpulan anak usia 12-15 tahun didaerah perumahan xxxxxxxxxx.

F. HARAPAN

Adapun harapan yang ingin penulis sampaikan dengan pembuatan makalah ini :

  1. Penulis dapat menyelesaikan tugas akhir mata kuliah psikologi perkembangan.
  2. Penulis dapat berbagi dengan pembaca mengenai apa saja hal-hal yang dapat mempengaruhi perkembangan anak laki-laki dewasa ini berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan.

PEMBAHASAN

A. Tahapan perkembangan anak

Perkembangan anak merupakan segala perubahan yang terjadi pada usia anak, yaitu pada masa:

Ø Infancy toddlerhood (usia 0-3 tahun)

Ø Early childhood (usia 3-6 tahun)

Ø Middle childhood (usia 6-11 tahun)

Perubahan yang terjadi pada diri anak tersebut meliputi perubahan pada aspek berikut:

Ø Fisik (motorik)

Ø Emosi

Ø Kognitif

Ø Psikososial

B. Aspek-aspek perkembangan anak

1. Perkembangan Fisik (Motorik)

Perkembangan fisik (motorik) merupakan proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Setiap gerakan yang dilakukan anak merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.

Perkembangan fisik (motorik) meliputi perkembangan motorik kasar dan motorik halus.

w Perkembangan motorik kasar

Kemampuan anak untuk duduk, berlari, dan melompat termasuk contoh perkembangan motorik kasar. Otot-otot besar dan sebagian atau seluruh anggota tubuh digunakan oleh anak untuk melakukan gerakan tubuh.

Perkembangan motorik kasar dipengaruhi oleh proses kematangan anak. Karena proses kematangan setiap anak berbeda, maka laju perkembangan seorang anak bisa saja berbeda dengan anak lainnya.

w Perkembangan motorik halus

Adapun perkembangan motorik halus merupakan perkembangan gerakan anak yang menggunakan otot-otot kecil atau sebagian anggota tubuh tertentu.

Perkembangan pada aspek ini dipengaruhi oleh kesempatan anak untuk belajar dan berlatih. Kemampuan menulis, menggunting, dan menyusun balok termasuk contoh gerakan motorik halus.

2. Perkembangan Emosi

Perkembangan pada aspek ini meliputi kemampuan anak untuk mencintai; merasa nyaman, berani, gembira, takut, dan marah; serta bentuk-bentuk emosi lainnya. Pada aspek ini, anak sangat dipengaruhi oleh interaksi dengan orangtua dan orang-orang di sekitarnya.

Emosi yang berkembang akan sesuai dengan impuls emosi yang diterimanya. Misalnya, jika anak mendapatkan curahan kasih sayang, mereka akan belajar untuk menyayangi.

3. Perkembangan Kognitif

Pada aspek koginitif, perkembangan anak nampak pada kemampuannya dalam menerima, mengolah, dan memahami informasi-informasi yang sampai kepadanya. Kemampuan kognitif berkaitan dengan perkembangan berbahasa (bahasa lisan maupun isyarat), memahami kata, dan berbicara.

4. Perkembangan Psikososial

Aspek psikososial berkaitan dengan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Misalnya, kemampuan anak untuk menyapa dan bermain bersama teman-teman sebayanya.

Dengan mengetahui aspek-aspek perkembangan anak, orangtua dan pendidik bisa merancang dan memberikan rangsangan serta latihan agar keempat aspek tersebut berkembang secara seimbang.

Rangsangan atau latihan tidak bisa terfokus hanya pada satu atau sebagian aspek. Tentunya, rangsangan dan latihan tersebut diberikan dengan tetap memerhatikan kesiapan anak, bukan dengan paksaan.


C. Kegiatan Yang Sering Dilakukan Oleh Sekumpulan Anak.

Pada kesempatan ini penulis melakukan penelitian mengenai perilaku yang dialami oleh sekumpulan anak yang ada di daerah rumah tinggal penulis dengan menggunakan metode wawancara

Dari pertanyaan penulis mengenai, Apa sajakah yang mereka lakukan ketika mereka berkumpul. Penulis mendapatkan bermacam-macam jawaban dari beberapa anak yang penulis wawancarai.

Yang sering mereka lakukan ketika sedang berkumpul adalah main alat musik seperti gitar dan bernyanyi-nyanyi di salah satu rumah sekumpulan anak tersebut.

Dalam hal ini, yang berkembang pada diri anak adalah perkembangan fisik karena anak melatih tangan-tangannya bagaimana cara bermain gitar. Selain itu juga merupakan perkembangan kognitif, karena dari bermain gitar anak mendapatkan tambahan ilmu berupa bagaimana memegang kunci-kunci dalam bermain gitar, bagaimana membaca tangga nada, dan bagaimana cara memetik gitar.

Selain itu, yang tak kalah seru jawab si A (salah satu anak dari kumpulan tersebut) adalah OL singkatan dari kata on line atau ngenet, yaitu dengan membuka game online dan facebook atau yang dikenal dengan FB dan layanan internet lainnya.

Memang tak bisa dipungkiri bahwa anak mengalami perkembangan kognitif jadi ia merasa ingin tahu dengan suatu perkembangan yang terbaru. Dan merasa malu jika tidak tahu tentang sesuatu yang sedang populer atau juga yang lagi hot-hotnya.

Dari kegiatan diatas perkembangan psikososial juga muncul karena jika seorang anak tidak memiliki hubungan pertemanan atau kekerabatan yang baik dengan temannya, maka ia secara otomatis tidak akan tahu mengenai sesuatu yang lagi populer dibicarakan oleh anak-anak seusianya. Sehingga setiap anak membutuhkan komunikasi yang baik dengan sesama teman seumurannya agar tidak dikucilkan dengan teman yang lainnya.

Selain itu, yang sering kami lakukan jawab si Y adalah ngomongin soal cewek yang lagi di taksir oleh salah satu anak untuk dijadikan bahan gurauan atau ledekan. Memang tidak bisa dipungkiri pada usia 12-15 th merupakan usia yang sedang labil-labilnya, apalagi soal asmara.

Dalam hal ini, di dalam diri anak mengalami perkembangan emosi yaitu perasaan sayang selain dengan orangtua dan teman juga dengan lawan jenisnya. Perkembangan psikososial juga muncul dari kegiatan tersebut karena anak memiliki keinginan untuk berteman, bermain, dan menjalin hubungan dengan lawan jenisnya. Tahapan ini merupakan tahapan yang normal karena setiap anak pasti akan mengalami hal yang sama.

D. Anak-Anak Sekarang Senang Dengan Internet

Internet siapa yang tak kenal dengan internet hampir semua orang membutuhkannya. Apalagi untuk kalangan anak muda kata-kata itu sangat akrab ditelinga mereka.

Banyak diantara mereka menggunakannya untuk kegiatan positif. Seperti dari hasil pengamatan yang penulis peroleh anak-anak disekitar ditempat tinggal penulis menggunakan internet untuk mengerjakan tugas, mencari lagu-lagu, dan untuk memperbanyak teman didunia maya.

Tapi selain itu internet juga membawa dampak yang buruk bagi anak karena dengan internet anak-anak menjadi malas belajar. Seperti yang penulis dengar sendiri dari pernyataan narasumber, bahwa jika mereka sudah main game di internet mereka jadi malas untuk belajar. Dan akibatnya sudah bisa ditebak prestasi mereka disekolah pasti akan turun.

Lalu bagaimana dengan orang tuanya apa tidak marah, mereka menjawab ”ya marah tapi kan abis itu selesai”. Begitu gampang mereka menjawab ”ya”, mungkin itu disebabkan karena mereka sudah kebal dengan omelan dari orang tuanya. Sehingga mereka sudah tidak takut lagi.

Hal itu terjadi karena anak-anak yang penulis amati adalah anak-anak yang memang orang tuanya sibuk, sebagian dari mereka dirumah sendiri karena kedua orang tuanya bekerja dan mungkin juga orang tuanya sudah lelah memberitahu anaknya jadi mereka hanya membiarkannya saja.

Selain dari yang tadi diungkapkan, ada satu pernyataan lagi yang dikeluarkan oleh salah satu anak yang membuat penulis sangat terkejut, ternyata melalui internet anak-anak tersebut dapat melihat tayangan yang berbau pornografi. Dan inilah yang juga menjadi salah satu alasan mengapa internet banyak diminati oleh anak muda.

Berdasarkan dari yang penulis amati tiga dari lima anak telah menonton BF atau Bokep yaitu suatu tayangan orang dewasa yang tidak sepantasnya ditonton oleh anak-anak. Dan akibat yang ditimbulkan, apalagi selain perusakan moral anak.

Hal ini sungguh disayangkan karena sesuatu yang berbau seks akan disimpan dan melekat pada otak kanan anak. Sehingga gambaran-gambaran itu akan selalu diingat oleh anak. Akibatnya anak menjadi malas belajar dan lebih senang untuk selalu membayang-bayangkan di dalam pikirannya.

Terbukti dengan hasil penelitian penulis bahwa pada penerimaan raport kemarin khususnya bagi anak-anak yang telah menonton tayangan tersebut mengalami penurunan nilai / prestasi dibanding dengan nilainya tahun kemarin.

Dari hal tersebut perlulah sikap waspada dari orang tuanya dan orang tua perlu menambahkan perhatian pada anaknya, agar anaknya kelak tidak hancur dengan kenakalanya yang diakibatkan dari kelalaiannya sebagai orang tua.

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Perkembangan anak penting dijadikan perhatian khusus bagi orangtua. Sebab, proses tumbuh kembang anak akan mempengaruhi kehidupan mereka pada masa mendatang.

Ancaman internet terutama situs-situs pornografi terhadap anak yang demikian besar bila tidak dicermati akan dapat merusak moral anak Indonesia. Mungkin akan banyak anak Indonesia akan terbius oleh pesona pornografi sehingga perkembangan mental dan moralnya akan pasti mengganggu kualitas hidup dan prestasinya. Bila ini terjadi efek domino dan mata rantai yang diakibatkan oleh paparan pornografi terhadap anak akan menimbulkan persoalan bangsa yang lebih besar lagi.

B. SARAN

Perkembangan anak memerlukan banyak perhatian dari orang tua, untuk itu orang tua perlu memberikan arahan dan mendampingi anaknya pada setiap masa perkembangannya. Tetapi sikap perhatian yang berlebihan dari orang tua juga tidak baik karena anak juga akan melakukan perlawanan sebagai bentuk protes. Dan apabila anak sudah melakukan protes maka anak tersebut akan sulit untuk diatur.

Oleh karena itu orangtua juga harus bisa menjadi sahabat yang baik bagi anaknya, karena dampak negatif dari internet berupa pornografi tidak bisa dengan mudah dicegah oleh orang tua sebab itu juga akibat dari pergaulan anak. Dan tidak mungkin juga orang tua membatasi dengan siapa anaknya berteman karena itu akan mengganggu kemerdekaan anak. Tapi diharapkan dengan memberikan pemahaman pada anak dapat meminimalisir dampak negatif dari internet, karena anak dapat membedakan mana yang baik untuk dirinya dan mana yang tidak baik untuk dirinya. Jadi anak akan tumbuh sesuai dengan yang diharapkan orang tuanya dan tidak ada kata penyesalan yang terlambat dari orang tua.

1 komentar: