1.
Maksud Feedback
Unsur feedback dalam pembelajaran mikro merupakan ciri penting, yang
tidak terdapat dalam prosedur latihan mengajar tradisional. Dalam pembelajaran
mikro hasil pencatatan observasi oleh supervisor/ pembimbing, guru pamong atau
mahasiswa, dikumpulkan sebagai data untuk feedback,
yaitu untuk didiskusikan, dilihat/ didengar kembali penampilan keterampilan
dalam pembelajaran mikro tadi. (Roestiyah, 2008:56)
Feedback mengungkapkan kelebihan dan kekurangan praktikan dalam
mengajar. Feedback dapat diberikan
melalui beberapa cara, yaitu secara langsung dari dosen dan pengamat, video,
kaset, dan lain-lain. Feedback
memberikan kesempatan kepada praktikan untuk melakukan refleksi diri mengenai
kemampuannya dalam mengajar.
2.
Pelaksanaan
Feedback
Feedback dilaksanakan setelah praktik
microteaching. Bila yang menjadi murid adalah teman-teman
sendiri, mereka diajak mengadakan feedback.
Dalam feedback diadakan diskusi,
kritik, dan evaluasi dari hasil observasi. Maka fungsi diskusi disini sebagai feedback. Dari mahasiswa yang
melaksanakan praktik microteaching
diperlukan sikap terbuka dan adanya motivasi untuk memperbaiki. Bila
menggunakan alat pencatatan/ perekam mekanis dapat diputar kembali, suara,
gambarnya, kemudian dijadikan bahan diskusi dan kritik. Setelah feedback, maka dibuat persiapan lagi
mengenai keterampilan yang sama, yang sudah diperbaiki dan kemudian praktik microteaching lagi.
Dalam
memberikan feedback, ada beberapa
saran agar pemberian feedback dapat
diterima. Ketika memberikan feedback, cobalah untuk:
a.
Be specific rather than general (Jadilah spesifik daripada
umum). Semakin banyak feedback yang konkret, maka akan lebih bermanfaat untuk orang yang menerima
itu.
b. Be descriptive, not
evaluative (Feedback deskriptif, bukan evaluatif). Pemberian feedback tidak
hanya menekankan seberapa buruk atau seberapa baik penampilan, tetapi lebih
kepada pendiskripsian tentang penampilan tersebut. Selain itu, karena persepsi
itu berasal dari diri sendiri, maka ada baiknya memulai feedback dengan kata-kata, "Menurut pendapat saya. . . . “ atau " Dalam pengalaman saya. . . . .
.”.
c.
Describe something the person can act upon (jelaskan tindakan yang bisa dilakukan). Misal jika praktikan gugup, sehingga suaranya meninggi, mungkin
bisa diberi feedback dengan berkata,
"Anda mungkin bisa menarik nafas dalam-dalam untuk mengurangi ketegangan
agar suaranya tidak terlihat gugup".
d. Choose one or two things
the person can concentrate on (Pilih satu atau dua orang untuk lebih fokus). Orang-orang
biasanya dapat bertindak hanya atas beberapa feedback pada suatu waktu. Jika diberikan banyak saran, mereka
cenderung menjadi frustrasi. Ketika memberikan feedback, fokuskan pada hal-hal yang memerlukan perbaikan.
e.
Avoid
inferences about motives, intentions or feeling (hindari
komentar tentang motivasi, niat dan perasaan). Untuk mengatakan,
"Kau tampak sangat tidak antusias dengan pelajaran ini” untuk menunjukkan
sesuatu tentang orang itu / dirinya sendiri, komentar yang lebih baik adalah,
"Memvariasikan kecepatan dan volume suara Anda saat berbicara akan
memberikan gaya
yang lebih animasi”.
Sedangkan
bila menerima umpan balik, cobalah untuk:
a.
Be open to what you are hearing (bersikap terbuka dengan
apa yang anda dengar) Untuk memperbaiki diri
sendiri bukanlah hal yang mudah, tetapi ini merupakan bagian penting dari
proses belajar. Meskipun mungkin merasa sakit hati sebagai respons terhadap
kritik, cobalah untuk tidak membiarkan perasaan itu menghalangi kita untuk
dapat merasakan keuntungan dari feedback.
b.
If possible, take notes (Jika mungkin,
buatlah catatan). Ketika
mendengar komentar orang lain, kita dapat membuat cacatannya.
c.
Ask for specific examples, if you need to (Mintalah
contoh-contoh yang spesifik, jika perlu). Jika
menerima kritik yang kabur atau tidak fokus, meminta orang tersebut untuk memberi
beberapa contoh spesifiknya.
d. Judge the feedback by the
person who is giving it (Nilailah feedback melalui orang yang memberinya).
Anda tidak harus setuju dengan setiap komentar yang diberikan. Ambilah yang
memang membutuhkan perbaikan.
3.
Manfaat Feedback
a.
Merupakan
arena yang memberikan kesempatan untuk mengeluarkan pendapat/ kritik membangun
dan mendiskusikan suatu masalah yang dihadapi bersama.
b. Kesempatan mengenali
diri sendiri maupun orang lain, dengan menilai diri sendiri dan orang lain.
c. Mengetahui kelemahan
sendiri dan mendorong untuk memperbaiki.
d.
Mempunyai
sikap terbuka terhadap orang lain.
e. Mengembangkan rasa
percaya kepada diri sendiri.
f.
Memupuk
kerjasama.
g.
Merupakan
usaha bersama untuk menyempurnakan keterampilan guru.
(Roestiyah,
2008: 57)
0 komentar:
Posting Komentar