Pembelajaran kontekstual merupakan prosedur pendidikan yang bertujuan membantu pesrta didik memahami makna bahan pelajaran yang mereka pelajari dengan cara menghubungkannya dengan konteks kehidupan sehari-hari.
Dalam pembelajaran kontekstual terdapat asumsi, antara lain:
1. Belajar yang baik adalah jika peserta didik terlibat secara pribadi dalam pengalaman belajarnya.
2. Pengetahuan harus ditemukan peserta didik sendiri agar mereka memiliki arti atau dapat membuat distingsi berbagai perilaku yang mereka pelajari.
3. Peserta didik harus memiliki komitmen terhadap belajar dalam keadaan paling tinggi dan berusaha secara aktif untuk mencapainya dalam kerangka kerja tertentu.
1. Prinsip pembelajaran kontekstual
Terdapat tiga prinsip dalam pembelajaran kontekstual, antara lain:
a. Adanya ketergantungan
Ketergantungan merupakan sistem yang mengintegrasikan berbagai komponen pembelajaran dan komponen tersebut saling mempengaruhi secara fungsional.
b. Adanya keanekaragaman
Keanekaragaman mendorong berpikir kritis pesera didik untuk menemukan hubungan diantara entitas-entitas yang beraneka ragam itu.
c. Pengaturan diri
Prinsip ini mendorong pentingnya peserta didik mengeluarkan seluruh potensi yang dimilikinya.
2. Strategi pembelajaran kontekstual
Berdasarkan Center for Occupational Research and Development (CORD) penerapan strategi pembelajaran kontekstual digambarkan sebagai berikut:
a. Relating, belajar dikaitkan dengan konteks pengalaman kehidupan nyata.
b. Experiencing, belajar adalah kegiatan “mengalami”, peserta didik berproses secara aktif dengan hal yang dipelajari, berupaya melakukan eksplorasi, mengkaji dan berusaha menemukan dan menciptakan hal baru yang dipelajarinya.
c. Applying, belajar menekankan pada proses mendemonstrasikan pengetahuan yang dimiliki dalam konteks dan pemanfaatannya.
d. Cooperating, belajar merupakan proses kolaboratif dan kooperatif melalui belajar kelompok, komunikasi interpersonal atau hubungan intersubjektif.
e. Transferring, belajar menekankan pada terwujudnya kemampuan memanfaatkan pengetahuan dalam situasi atau konteks baru.
3. Komponen pembelajaran kontekstual
Terdapat tujuh komponen dalam pembelajaran kontekstual, antara lain:
a. Kontruktivisme
Pengetahuan dibangun melalui proses asimilasi dan akomodasi. Belajar berbasis kontruktivisme menekankan pemahaman pada pola dari pengetahuan.
b. Inkuiri
Kata kunci pembelajaran kontekstual salah satunya adalah penemuan. Balajar penemuan menunjuk pada proses dan hasil belajar.
c. Bertanya
Melalui berbagai pertanyaan pesrta didik dapat melakukan probing, sehingga informasi yang diperolehnya lebih dalam.
d. Masyarakat Belajar
Melalui interaksi dalam komunitas belajar proses dan hasil belajar menjadi lebih bermakna.
e. Pemodelan
Melalui pemodelan peserta didik dapat meniru terhadap hal yang dimodelkan.
f. Refleksi
Refleksi adalah bagian penting dalam pembelajaran kontekstual.
g. Penilaian Autentik
Penilaian autentik adalah upaya pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar peserta didik.
4. Langkah-langkah Pembelajaran Kontekstual
Adapun langkah-langkah pembelajaran kontekstual adalah sebagai berikut :
AKTIVITAS GURU | AKTIVITAS SISWA |
· Guru memberikan siswa masalah kontekstual
· Guru merespon secara positif jawaban siswa. Siswa diberi kesempatan untuk memikirkan strategi yang paling efektif.
· Guru mengarahkan siswa pada beberapa masalah kontekstual dan selanjutnya mengerjakan masalah dengan menggunakan pengalaman mereka.
· Guru mendekati siswa sambil memberikan bantuan seperlunya.
· Guru mengenalkan istilah konsep. · Guru memberikan tugas di rumah, yaitu mengerjakan soal atau membuat masalah cerita serta jawabannya sesuai dengan matematika formal. | · Siswa secara kelompok kecil mengerjakan masalah dengan strategi-strategi informal.
· Siswa memikirkan strategi yang paling efektif.
· Siswa secara berkelompok menyelesaikan masalah tersebut.
· Beberapa siswa mengerjakan di papan tulis, melalui diskusi kelas, jawaban siswa dikonfrontasikan · Siswa merumuskan bentuk matematika formal · Siswa mengerjakan tugas rumah dan menyerahkannya kepada guru. |
0 komentar:
Posting Komentar